Friday, August 7, 2009

ARTI MENDAHULUKAN AGAMA DARIPADA DUNIA

Raihlah kesucian yang paling tinggi dalam kondisi fitrat, akal, dan gejolak-hati. Barulah itu berarti sesuatu. Bukanlah saya bermaksud supaya kalian meninggalkan kesibukan-kesibukan dunia. Allah Ta’ala mengizinkan kesibukan-kesibukan dunia. Sebab, melalui jalan itu pun timbul ujian. Dan akibat ujian itulah orang menjadi penjudi, pencuri, perampok. Dan berbagai macam kebiasaan buruk ia lakukan.
Akan tetapi keiasaan itu memiliki batas. Lakukanlah kesibukan-kesibukan duniawi itu dalam batas sedemikian rupa yang dapat menciptakan sarana-sarana penolong bagi kalian dijalan agama. Dan yang menjadi motiv dasar dari dalamnya tetap harus agama.
Jadi, kesibukan-kesibukan duniawi pun tidak kami larang. Dan kami pun tidak mengatakan supaya kalian sinang-malam tenggelam dalam mencari dunia serta dalam hiruk pikukan dunia, sehingga kalian memenuhi ruangan Allah Ta’ala dengan dunia semata. Jika ada yang melakukan demikian, maka dia sendiri yang menciptakan sarana-sarana ke-mahrum-an/kelupaan atas dirinya. Dan yang ada dilidahnya adalah pernyataan belaka. Pedeknya, tinggallah di dalam lingkungan orang-orang yang hidup, supaya kalian menyaksikan penampakan Tuhan Yang Hidup. (Al-Hakaam jld.6,no.26,h.5,tgl.24.7.1902/Malfuzaat jld.II,h.70-73)

No comments:

Post a Comment